Penggolongan Darah

A. Pengertian Darah



Darah adalah cairan penting yang membawa oksigen dari paru-paru dan nutrisinutrisi dari organ-organ pencernaan ke sel-sel. Darah juga membawa CO2 ke paru-paru dan zat-zat yang tidak dibutuhkan ke ginjal. Fungsi lainya yaitu untuk melawan interaksi, mengatur suhu tubuh serta
mengkoordinasikan aktifitas jaringan tubuh (Mader Sylvia S, hal.105).

B. Bagian – bagian darah
Bagian utama dari darah adalah plasma, yang meliputi 55% dari darah dan sisanya adalah elemen –elemen gabungan yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Rata – rata jumlah darah pada orang dewasa adalah sekitar 5% - 7% dari berat badan (Bernard B. Babior, hal.1).
1. Plasma
Plasma adalah bagian dari darah yang berbentuk cairan, berwarna agak kekuningan dan sekitar 92% persen adalah air, sisanya terdiri dari bermacam-macam garam dan molekul organis.
2. Sel darah merah
Pada stiap I mm3 darah terdapat sekitar 4-6 juta sel darah merah, sel darah merah mengirimkan oksigen karena sel darah merah mengandung hemoglobin (pigmen sistem pernafasan yang menyebabkan sel darah merah berwarna merah). Sel darah merah dibentuk disumsum tulang dan memiliki umur sekitar 120 hari, lalu dihancurkan di hati dan limpa. Diperkirakan sekitar 2 juta sel darah merah dihancurkan setiap detiknya, maka dari itu sejumlah sel darah merah harus diproduksi agar jumlah sel darah merah menjadi seimbang.
3. Sel darah putih

Sel darah putih memiliki ukuran yang lebih besar dari pada sel darah merah. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak sel darah merah, yaitu sekitar 5000-11.000 pada setiap lmm3 darah. Sel darah putih berfungsi untuk melawan infeksi, sel darah putih merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen-patogen yang menyernag tubuh. - Trombosit Trombosit dihasilkan dari proses fragmentasi sel yang disebut megakarosit disumsum tulang. Pada setiap lmm3 darah terdapat sekitar 150.000300.000 trombosit. Trombosit berguna untuk peroses pembekuan darah (Dawson L Helen,hal.114).

C. Fungsi Darah
Fungsi darah adalah sebagai berikut
1. Transportasi

Darah bergerak dari jantung dan organ-organ lainnya. Darah mengikat oksigen dari paru – paru dan nutrisi dari saluran pencernaan ke jaring – jaring tubuh.

2. Pertahanan

Darah mempertahankan tubuh dari serangan berbagai macam pathogen (misal bakteri dan virus). Beberapa sel darah mampu menelan dan menghancurkan pathogen, dan sel lainya dapat memproduksi antibodi. Antibodi membuat phatogen menjadi tidak berbahaya sehingga mudah dihancurk Ketika kita terluka, darah membeku, hal ini mencegah kita kehilangan darah dalam jumlah
banyak. Pembekuan darah melibatkan trombosit dan fibrinogen. Jika tidak terjadi pembekuan darah kita dapat mati bahkan dari luka kecil.


3. Pengaturan Darah membantu pengaturan suhu tubuh dengan cara mengambil
panas dari otot yang aktif dan menyebarkannya ke tubuh. Jika darah terlalu panas, panas dibuang cara melebarkan pembuluh darah di kulit (Mader Sylvia S, hal.107).

D. Sejarah golongan darah


Sejarah Golongan Darah Seperti yang diketahui, golongan darah terbagi menjadi 4 yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan ini sangat penting untuk kepentingan transfusi darah, dimana tidak semua golongan darah dapat saling menjadi donor ataupun resipien(penerima).
Sumber : 
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Finspiratorfreak.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FHappybirthdaykarllandsteinerkarllandsteinerwastheaustrianbiologist_48cde7_5946694.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Finspiratorfreak.com%2Fmengenal-karl-landsteiner-penemu-penggolongan-darah%2F&docid=YUNufXn73N-rGM&tbnid=Yg5wXd1pcLm-gM%3A&vet=10ahUKEwiYuYijttXeAhVPeH0KHQYkB1sQMwhCKAowCg..i&w=800&h=618&bih=608&biw=1366&q=gambar%20penemu%20golongan%20darah%20karl&ved=0ahUKEwiYuYijttXeAhVPeH0KHQYkB1sQMwhCKAowCg&iact=mrc&uact=8



Pembagian golongan darah tidak lepas dari jasa besar seorang ilmuwan
berkebangsaan Austria, bernama Karl Landsteiner. Ia lahir di Wina, Austria 14 Juni 1868, anak seorang doktor hukum dan jurnalis terkenal yang meninggal sejak Karl berusia 6 tahun. Landsteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916. Penemuannya mengenai klasifikasi golongan darah A,B dan O menghantarkannya meraih nobel di bidang kedokteran tahun 1930. Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli—kolega Landsteiner—menemukan golongan darah AB (Anonim,2010).

E. tentang golongan darah

Tentang Golongan Darah Penggolongan darah melibatkan dua tipe molekul yaitu antigen dan antibodi. Sistem penggolongan darah yang sering dipakai adalah sistem penggolongan darah ABO. Dalam sistem ABO ada atau tidak adanya antigen tipe A dan tipe B pada sel darah merah menetukan golongan darah orang tersebut. Misalnya jika seseorang memiliki golongan darah A maka pada sel darah merahnya terdapat antigen A. Pada sistem ABO terdapat empat tipe golongan darah: A, B, AB dan O. Di dalam plasma terdapat antibodi terhadap antigen yang tidak terdapat pada sel darah merah orang tersebut. Antibodi ini disebut anti-A dan anti-B.


Golongan darah

Anti Gen Pada Sel Darah Merah

Anti Bodi Pada Plasma

A

A

Anti- B

B

B

Anti- A

AB

AB

-

O

-

Anti-A dan Anti-B
Tabel 1. Tentang Golongan Darah


Pada golongan darah A harus mempunyai anti-B pada plasmanya dan bukan antiA
karena jika terdapat anti-A pada plasmanya maka akan terjadi penggumpalan sel darah merah. Jika terjadi penggumpalan maka sirkulasi darah pada pembuluh darah akan berhenti, ini akan mengakibatkan kerusakan organ. Dan hal tersebut akan diikuti oleh hemolisis (hancurnya sel darah merah) dimana jika dibiarkan akan menyebabkan kematian. Maka ketika penerima donor menerima darah, plasma pada penerima donor tidak boleh memiliki antibodi yang menyebabkan penggumpalan darah. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui golongan darah seseorang. Pada saat ini kegiatan donor darah merupakan hal yang harus diperhatikan, bukan hanya karena golongan darah harus cocok tetapi juga karena setiap orang ingin menerima darah yang berkualitas baik dan bebas penyakit. Salah satu antigen yang penting dalam pencocokan golongan darah adalah Rh. Untuk meguji seseorang memiliki Rh– atau Rh+, darah dicampur dengan antibodi anti-Rh ketika darah Rh+ dicampur dengan antibody anti-Rh maka akan terjadi penggumpalan (Mader Sylvia S, hal.117). Jika seorang laki-laki dengan Rh+ menikahi seorang perempuan dengan Rh- maka anaknya kemungkinan akan meninggal pada saat lahir atau anemia serius atau penyakit kuning atau kejang-kejang karena pendarahan di otak. Hal ini bisa diatasi dengan cara mengganti darah secara keseluruhan dengan tipe darah yang aman segera setelah dilahirkan (Vay David Le, hal.355).









Sumber: Anonim. 10 novemver 2018. https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Finspiratorfreak.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Jenis Sel Darah Putih dan Fungsinya

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Pelarut Murni Air